Sabtu, 19 Oktober 2013

8 Pengusaha Dunia Sukses Yang Tidak Punya Ijazah Sekolah

Pepatah dan tulisan yang mengatakan bahwa untuk menjadi seorang wirausaha sukses tidak perlu mengandalkan ijazah, sebenarnya sudah menjadi bukti nyata. Ada banyak contoh pengusaha sukses dunia yang menjalani hal tersebut. Berikut ini adalah 8 pengusaha dunia yang sukses tanpa ijazah. Mereka adalah sebagai berikut:

1. Walt Disney

Setelah DO dari sekolah pada usia 16 tahun, karir Walt Disney menanjak. Dia hobi menggambar dan mencoba membuat beberapa kartun animasi. Hasilnya karya animasinya ternyata sangat disukai. Animasinya terkenal sangat disukai dan cukup kocak - beberapa karyanya seperti donald duck, micky mouse dll. Walt Disney meraih banyak penghargaan untuk pencapaiannya itu, sekarang penghasilan perusaan walt disney ini mencapai 30 miliar dolar pertahun.

2. Henry Ford

Pada usia 16 tahun, henry ford meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai seorang mekanik, atau montir. Dari pengalaman yang ia miliki, ia kemudian melakukan percobaan membuat dan mendisain mobil hingga akhirnya berdirilah Perusahan Motor Ford yang memproduksi mobil. Kesuksesan pertama ford adalah mobil model T-nya.

3. Bill Gates

Bill Gates pernah dinobatkan sebagai orang terkaya tahun 1995-2006. Sama seperti lainnya, Bill Gate juga adalah seorang siswa DO. Setelah DO dia lalu memulai bisnis software computernya sendiri, yang ia sebut Microsoft Corporation. Bisa dilihat kan, betapa suksesnya Bill Gates sampai saat ini.

4. Steve Jobs

Tidak ada yang tidak mengenal Steve Jobs, dialah pembuat gadget canggih yang digandrungi orang saat ini, Apple PC, Apple ipod, Apple iphone, Apple tablet, dan lain-lain. Dia hanya kuliah satu semester saja terus memutuskan keluar dan membuat produk inovatif teknologi komunikasi dan komputer yang selalu ditunggu setiap orang di dunia.

5. Mary Kay Ash

Beliau adalah pendiri Perusahan Mary Kay Inc. Dia merintis usaha di bidang bisnis kosmetik. Kenyataannya adalah bahwa si Kay ini tidak pernah mengikuti pendidikan perkuliahan ataupun mengikuti kegiatan training atau pelatihan, tapi ternyata hal ini tidak menjadi hambatan ia berusaha. Mary Kay sukses menciptakan brandnya sendiri yang cukup terkenal di seluruh dunia. Bisnis ini mungkin belum masuk di Indonesia, tapi di berbagai belahan dunia, sekarang banyak sekali jutaan wanita yang menjalankan bisnis Mary Kay, menjual produk kosmetik.

6. Richard Branson

Beliau adalah seorang yang terkenal dengan taktik bisnis yang super dahsyat. Beliau adalah seorang konglomerat inggris bergelar Sir Richard Charles Nicholas Branson. Dia drop out dari sekolahnya di usianya yang saat itu baru 16 tahun. Setelah keluar dari sekolah, Richard branson memulai bisnisnya yang pertama dalam dunia tulis menulis dengan mendirikan Majalah Student. Kemudian dia mengekspansi bisnis ke dunia audio-recording, sampai akhirnya dia menjadi pendiri dan pemilik brand Virgin dan 360 perusahaan yang membawahinya. Richard sekarang menjadi orang terkaya urutan ke 261 versi majalah Forbes.

7. Simon Cowell

Simon Cowell awalnya bekerja di ruang surat menyurat untuk perusahaan penerbitan musik. Karena perjalanan karirnya, dia sekarang telah menjadi eksekutif A & R (Artis dan Repertoar) untuk Sony BMG Inggris, dan juga sebagai produser sekaligus juri untuk berbagai kontes seperti American Idol, British Got Talent, American Got Talent dll. Pasti kalian sudah pernah lihat orangnya, itu lho yang suka komentar paling pedas kalau ngomentarin performance para idol.

8. Michael Dell

Siapa yang gak tahu beliau ini, pastinya kalian semua tau kan? Tahu merek brand komputer dan laptop DELL, nah dialah penciptanya. Cerita sukses michael dell berawal dari keluarnya ia dari kuliah (DO) pada usia 19 tahun untuk memulai usaha yang dia namai PC's limited yang kemudian berubah nama menjadi Dell, Inc. Dell dengan semangat dan dedikasi 1000 dolarnya sukses menjual produknya hingga mendunia. (boni)

READ MORE - 8 Pengusaha Dunia Sukses Yang Tidak Punya Ijazah Sekolah

Selasa, 15 Oktober 2013

6 Manfaat Besar Mendengarkan Musik Bagi Kesehatan

Hobi mendengarkan lagu ternyata membawa khasiat besar bagi kesehatan tubuh Anda. Efek pada beberapa bagian otak, yang bertanggung jawab terkait memori dan penglihatan, bisa Anda peroleh melalui alunan musik.
Berikut adalah beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan dari mendengarkan musik.

  1. Meningkatkan suasana hati (Mood)
    Suasana hati yang buruk bisa dicairkan dengan mendengarkan musik favorit Anda. Selain itu mendengarkan musik juga memicu pelepasan hormon dopamin. Hormon tersebut berhubungan dengan perasaan senang. Untung, bukan? mengingat otak sangat rumit dengan banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang.
  2. Fokus
    Jika selama ini kita mengira bahwa mendengarkan musik dapat mengganggu konsentrasi, penelitian menunjukkan berbeda. Pikiran Anda bisa menjadi fokus dan rileks melalui sebuah alat 'digital tonic' yang biasa disebut Ubrain. Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga energi Anda bisa meningkat dan musik favorit yang Anda dengarkan juga meningkatkan mood dan pikiran.
  3. Tingkatkan daya tahan tubuh
    Musik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 15 persen, meningkatkan semangat dan efisiensi energi 1-2 persen. Hal itu dibuktikan oleh hasil sebuah studi di Brunel University, London Barat.
    Mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu Anda berlari lebih cepat. Sebaiknya, pilihlah lagu yang sesuai dengan tempo olahraga Anda. Mendengarkan musik sambil olahraga akan memberikan efek metronomik pada tubuh, sehingga memungkinkan Anda untuk berolahraga lebih lama.
  4. Kesehatan mental lebih baik
    Bagi orang-orang yang berurusan dengan kondisi kesehatan mental, musik bisa menjadi pengobatan yang efektif dan positif. Terapi musik bisa dilakukan sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri atau untuk kualitas inheren restoratif atau penyembuhan.
  5. Redakan stres
    Tidak sedikit orang yang mendengarkan musik untuk memberikan semangat ketika sedang bekerja. Hal itu membantu mengatasi stres, bahkan saat perjalanan menuju tempat kerja nyalakanlah musik untuk Anda dengarkan.
  6. Perawatan pasien
    Musik terbukti bisa membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Maka tidak heran dampak positif yang signifikan bisa ditimbulkan musik bagi pasien pasien dengan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan.
    Pada seseorang yang berada dalam situasi kehilangan kontrol dari lingkungan eksternal, musik menjadi sangat berguna untuk membantunya. Ketenangan diri bisa mereka peroleh dengan kembalinya rasa kontrol itu.


Sudah siap dengan lagu favorit Anda? Let's listen to music !

Last edited by ayu

READ MORE - 6 Manfaat Besar Mendengarkan Musik Bagi Kesehatan

Bisnis Besar Bisa dimulai dengan Ide Kecil

berikut tips bagaimana memulai bisnis pertama Anda.

  1. Mulailah dengan Ketrampilan Anda
    Pertama, hal yang paling penting untuk diri sendiri ketika Anda mempertimbangkan ide bisnis adalah "Mengapa tidak membuatnya mudah?" Anda bisa memulai dengan keterampilan dan minat Anda. Jika Anda adalah ahli di bidang kesehatan, memulai bisnis kecil bisa Anda lakukan melalui menjual produk-produk kesehatan. Fokus pada apa yang Anda tahu dan bagaimana melakukannya. Tidak ada alasan untuk melompat keluar dari pilihan Anda dikarenakan modal kecil. Karena Anda dapat membuat uang melakukan apa pun yang Anda inginkan. Dan ada begitu banyak ide bisnis di luar sana yang dapat Anda berikan sentuhan sedikit perubahan hingga membuat Anda menikmati bisnis tersebut.
  2. Ambil Pilihan dari Bisnis Kecil Anda
    Ketika Anda memutuskan untuk menjual sesuatu, ada beberapa jalur yang berbeda dari ide bisnis kecil tersebut. Pertama, Anda dapat memilih untuk menjadi penjual produk dari perusahaan lain. Salah satu keuntungan dari cara sederhana ini adalah Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi produk tersebut. Atau jika Anda ingin menjual sendiri produk buatan Anda, kerajinan tangan adalah solusinya. Dengan modal yang mungkin tidak terlalu besar dan ketrampilan yang sudah Anda miliki.
  3. Hadirkan Alternatif Bisnis
    Jika Anda tidak ingin menjual sesuatu, maka Anda dapat memulai bisnis Anda dengan menawarkan jasa atau penyewaan sesuatu dari ketrampilan Anda. Contohnya jika Anda hobi bermain musik, Anda dapat menawarkan penyewaan instrumen musik yang Anda punya. Bahkan jika Anda sudah handal, mengajar juga bisa menghasilkan uang. Atau, jika Anda seorang penata rambut berlisensi, Anda bisa memulai bisnis kecil dengan membuka salon perawatan rambut di rumah Anda.


Bagaimana, ClubOn? Sudahkah Anda mencoba mengembangkan ketrampilan Anda menjadi ladang penghasilan? Baik hobi maupun keahlian khusus, Anda bisa menjadikannya bisnis kecil yang tidak menutup kemungkinan untuk sukses besar nantinya. Good Luck !

Last edited by ayu

READ MORE - Bisnis Besar Bisa dimulai dengan Ide Kecil

Senin, 22 Juli 2013

Kedewasaan dalam Fotografi (Darwis Triadi)

Mungkin Anda pernah merasa kesal karena orang lain tidak menghargai Anda. Atau, barangkali Anda juga sering marah karena orang lain tidak memerhatikan Anda. Sepertinya, saling menghormati, menghargai dan tidak mencibirkan karya orang lain, seolah menjadi sesuatu yang terlalu mewah untuk dimiliki dan temui saat ini. Padahal, suka atau tidak, kita hidup saling berinteraksi dengan orang lain.

Saya bukan termasuk pengamat dunia fotografi. Tapi saya mencoba untuk berpendapat dan mengatakan berdasarkan pengalaman yang sudah saya alami selama kurang dari tiga puluh tahun bergelut di dunia fotografi. Sejak pertamakali saya memantapkan diri menggeluti dunia ini, perkembangan fotografi di Indonesia hingga kini sungguh memprihatinkan. Itu terlepas dari fotografer profesional atau non profesional.

Sekarang ini, banyak fotografer kita lebih mengembangkan paradigmanya (baca: pola berpikir atau cara pandang) masing-masing untuk menjalani profesinya melalui lensa kepentingan, ketimbang kegentingannya. Akibatnya, tak ada lagi ruang untuk saling menghormati dan menghargai sesama fotografer.

Meski ada hal tersebut, tapi hanya sebatas dalam satu komunitas saja. Banyak sekali penghargaan kepada fotografer itu diberikan di dalam kelompoknya sendiri. Mereka saling memuji di dalam kelompok dan sangat sempit pola berpikirnya. Bila ada fotografer lain menghasilkan karya bagus di luar kelompoknya, mereka dengan cepat berlomba-lomba untuk mencibirnya dengan nada minus.

Mengubah mindset fotografer

Menilai hasil karya orang lain sungguh mudah. Tapi benarkah pendapat kita itu? Seorang fotografer bila ingin menilai karya orang lain, seharusnya berpikir dengan rasa terlebih dahulu. Karena seorang fotografer berpikir tanpa didahului dengan rasa, berarti fotografer itu tidak memiliki pendewasaan dalam berpikir. Permasalahannya adalah, benarkah pujian dan menghargai karya sesama fotografer dalam sebuah komunitas itu berangkat dari hati yang tulus?

Menurut pengalaman saya, hal itu hanyalah sebatas topeng belaka. Kelihatannya kumpulan dari fotografer itu kompak dalam community-nya. Tapi dibelakangnya mereka saling bersaing dan membandingkan. Ya, layaknya orang menjual “pompa dragon” yang melakukan praktik bisnis fotografi dengan cara menjatuhkan dan bersifat fisik semata. Baginya, sukses mendapatkan sebanyak-banyaknya materi adalah tujuan utamanya meski harus dengan cara seperti penjual “pompa dragon”. (Dahulu di pasar Senen, Jakarta, sepanjang jalan banyak sekali orang menjual pompa dragon dengan memberi label “paling murah”. Padahal, disamping kiri-kanannya juga menjual pompa dengan merk dan kualitas yang sama)

Tapi apakah dengan cara seperti itu kesuksesan diraih? Melihat kondisi seperti ini saya menilai, dunia fotografi itu dunianya “iri”. Atau kalau boleh saya meminjam istilah Gus Dur, dunia fotografi di Indonesia sama halnya dengan Dunia Taman Kanak-kanak. Padahal, kita itu hidup dalam satu atap rumah yang namanya fotografi. Kita hidup bukan untuk saling bersaing. Tapi kita ada untuk saling melengkapi.

Sebenarnya, semua itu bermuara pada cara pandang, pola pikir dan komitmen rasa fotografer kepada profesinya. Sementara ini, kebanyakan para fotografer kita yang sudah lama menggeluti dunia fotografi, nyaris tidak memiliki kedewasaan dalam pola berpikir. Kebanyakan dari mereka, lagi-lagi menurut pendapat saya, tidak pernah menghargai orang muda dengan karya-karyanya. Bagi mereka, yang muda haruslah menghargai dan menghormati seniornya.

Begitu pun sebaliknya. Menurut saya, yang muda juga tak menghargai para seniornya. Jelaslah terlihat yang ada hanyalah saling mencela, mencibir, beroritentasi pada materi dan itu sudah menjadi sebuah karekter umum. Dan hukum yang berlaku adalah antara senior dan yunior. Justru yang harus dibangun adalah, bagaimana satu sama lain harus bisa saling menghargai dan menghormati tanpa melihat status.

Untuk bisa mengubah cara pandang, pola berpikir yang disebut paradigma, sama halnya seperti kacamata. Paradigma ini sangat mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Buat saya, dalam fotografi itu terdapat proses pendewasaan. Untuk bisa mencapai hal itu dalam berpikir dan berprilaku, sungguh membutuhkan waktu.

Untuk itulah, saya mendirikan sekolah fotografi. Materi yang kita berikan di sekolah ini tak sekadar teknik belaka. Tapi lebih dari itu misalnya, bagaimana cara mengendalikan hati, pikiran, mengamalkan ilmu, tidak berpikir secara kelompok tetapi lebih blending dan bersifat nasional. Bahkan kalau bisa mengglobal. Itu yang lebih penting.

Melebur dalam rasa dan komitmen profesi
Perubahan mindset tersebut pada hakikatnya merupakan berkah besar yang pada akhirnya bermanifestasikan dalam bentuk pola berpikir dan cara pandang yang lebih positif dalam bersikap dan hidup bermasyarakat.

Lalu, bagaimana cara kita membina hubungan baik dengan orang lain (di luar komunitas) agar hidup kita menjadi lebih menyenangkan? Nah, mungkin inilah yang harus kita coba latih bagaimana cara menghargai orang lain, komitmen pada profesi dan mengolah rasa sesama fotografer. Kuncinya hanya satu: buat orang lain merasa penting, berharga dan hidup bermasyarakat tanpa membawa predikat sebagai fotografer. Kita harus dikenal semua orang atau masyarakat secara menyeluruh. Mulai dari kepribadian yang baik, attitude, komitmen dan memegang teguh tanggungjawab profesi kita sebagai fotografer.

Mungkin pendapat saya ini sepertinya berlebihan. Tapi sejujurnya yang harus diingat adalah bahwa, kita hidup di negeri timur yang dituntut saling menghargai, ber“tepo seliro” dan bertingkah laku baik. Bila hidup di negeri barat, meski kita punya karya yang bagus tapi memiliki pola berpikir yang sempit dan tingkah laku yang minus, tidak akan dibicarakan oleh orang lain dan tidak terlalu dipersoalkan. Tapi karyanya yang mereka diskusikan.

Disitulah perbedaannya antara kehidupan fotografer di Indonesia dan di luar negeri. Meski saya pernah belajar fotografi di luar negeri dan banyak memberikan makalah seminar fotografi di luar negeri, bukan berarti saya bangga. Justru saya lebih senang berbagi ilmu kepada masyakarat Indonesia, kalau ingin belajar kepada saya soal fotografi. Buat apa saya memajukan negara lain, sedangkan di negeri ini masih membutuhkan pengetahuan fotografi?

Menurut saya, belajar fotografi yang dikaitkan dengan kehidupan, hanya ada di Indonesia. Saya sangat belajar dengan itu. Misalnya: bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain. Kita harus bisa hidup dan diterima ditengah masyarakat, bukan karena profesi kita. Tapi kita dikenal sebagai personal diri yang memiliki pola berpikir dewasa.

Saya masih ingat betul pengalaman menarik tahun 1986 ketika di Bandung bersama almarhum Bapak H. Boediardjo, mantan Menteri Penerangan Republik Indonesia (1968-1973). Saat itu, ada sebuah gathering komunitas fotografer, Bandung yang diprakarsai almarhum. Persoalan utama yang dibahas oleh almarhum adalah: bahwa fotografer itu tidak boleh hidup berkelompok. Sebaiknya blending dengan komunitas lainnya sehingga satu sama lain bisa saling menghargai. Itulah ide almarhum yang sangat saya ingat. Bahwa fotografer itu hidupnya tidak boleh berkelompok. Atau mengkotak-kotakkan diri bahwa saya fotografer jurnalis, wedding, atau lainnya.

Dari pengalaman itu saya berusaha untuk “keluar” dan mulai membaur dengan segala macam lapisan masyarakat tanpa membawa identitas saya sebagai fotografer. Saya mulai belajar akan kedewasaan hidup dari fotografi. Berbagi ilmu kepada masyarkat, meski hanya data teknis secara basic. Buat saya, memberikan data teknis bukanlah pembodohan. Akan tetapi dibalik itu yang lebih penting adalah bahwa setiap foto harus memiliki jiwa/soul. Hal itu baru bisa dilakukan kalau kita sudah pada tahap pengolahan rasa. Karena sebetulnya fotografi adalah: bicara cahaya. Dan cahaya itu harus kita coba, kita lihat, dan kita rasakan.

Menjadi diri sendiri
Sekilas tak ada yang luar biasa dari sebuah kaos. Tapi kaos itu menjadi bernilai bila didisain dengan ilustrasi sebuah nama atau foto. Namun masalahnya, dari goresan yang melekat pada kaos itu, memberikan implikasi negatif kepada yang melihatnya. Bukan yang mengenakan kaos tersebut. Inilah kondisi yang serharusnya tak perlu ada. Padahal, tak semua orang yang mengenakan kaos dengan gambar tertentu itu menunjukkan jati dari diri dari orang yang memakainya.

Menurut saya, pada prinsipnya orang ingin mengenakan kaos berlabel A atau B, bukan sesuatu yang dipersoalkan. Yang mereka pakai bukan kaos untuk kampanye Pemilu. Tapi yang harus digarisbawahi adalah: bahwa yang mengenakan kaos tersebut merasa nyaman dan appreciate terhadap karya yang wajahnya terpasang di kaos yang dikenakannya. Untuk mengenakan kaos tersebut, tentunya mereka harus mengeluarkna kocek dari kantongnya secara suka rela. Tanpa ada unsur paksaan. Mau pakai oke, tidak juga, it’s oke.

Kembali lagi kepada bagaimana menjadi diri sendiri. Seorang fotografer bila ingin memberikan komentar terhadap karya orang lain, seharusnya berpikir dengan rasa terlebih dahulu. Karena seorang fotografer berpikir tanpa didahului dengan rasa, berarti fotografer itu tidak memiliki pendewasaan dalam berpikir.

Selain itu menurut pandangan saya, yang namanya fotografi adalah, tidak hanya berkaitan dengan profesi saja. Tapi, lebih kepada tanggungjawab yang lebih luas lagi. Dan tidak ada lagi persoalan saling mencibir diantara sesama kelompok profesi. Mengapa? Karena kita satu tujuan untuk mengembangkan dunia fotografi di Indonesia.

Sebaiknya, fotografi itu harus dikembangkan dengan kehidupan. Nah, komitmen itu yang harus kita miliki dan pada akhirnya kita tidak akan memiliki musuh. Meski banyak orang menjelekkan saya, tapi TUHAN tidak tidur. TUHAN itu memberikan rezeki kepada ciptaannya, Tidak Kurang dan juga tidak lebih.

Biarkan orang awam yang menilai perilaku dan karya kita. Bukan rekan-rekan seprofesi yang hidup dalam satu lingkungan, menilai karya kita penuh subyektifitas. Suatu ketika, kita akan hidup dalam kondisi sudah tidak berkarya. Dan alangkah manisnya hidup ini bila kita dikenal sebagai orang yang banyak menghasilkan karya yang baik dengan pribadi atau karakter diri yang baik pula. (Selesai). Source: www.fotografi.tp.ac.id

READ MORE - Kedewasaan dalam Fotografi (Darwis Triadi)

Rabu, 10 Juli 2013

Mengembangkan Skill Fofografi

Berikut ini adalah beberapa tuntunan yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan keterampilan fotografi.

Selalu Bawa Kamera

Alasan utama mengapa Anda melewatkan momen yang bagus untuk difoto adalah karena Anda tidak membawa kamera. Jadikanlah suatu kebiasaan untuk selalu membawa kamera kemanapun Anda bepergian karena Anda tidak tahu momen-momen atau pemandangan-pemandangan apa yang akan Anda temui nanti.

Belilah tas atau tempat untuk kamera Anda karena hal tersebut dapat memudahkan Anda membawa kamera, selain itu juga dapat melindungi kamera Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti goresan maupun benturan dengan benda lain. Tas atau tempat kamera yang memiliki busa dan memiliki lapisan luar yang cukup keras adalah pilihan yang cerdas untuk hal ini.

Foto Lebih Banyak Lagi

Jika Anda berfikir bahwa Anda telah cukup banyak mengambil foto, tidak demikian adanya, terutama jika Anda adalah pemilik kamera dijital. Hasil foto kamera dijital disimpan dalam format dijital (berkas), jadi tidak ada kerugian bagi Anda untuk mengambil foto lebih banyak. Memang foto tersebut akan menghabiskan sejumlah space pada kartu memori Anda, namun nantinya Anda dapat dengan mudah menghapusnya jika Anda tidak puas dengan hasil foto tersebut.

Mengapa Anda mengambil sebuah foto jika Anda bisa mengambil banyak foto? Tidak usah ragu, karena mungkin tempat di mana Anda mengambil foto tersebut tidak akan Anda kunjungi lagi. Foto sebebas-bebasnya, karena pemandangan/adegan sehari-hari yang membosankan dapat saja menjadi bersejarah beberapa tahun kemudian.

Percaya pada Mata Anda

Mempelajari aturan-aturan composition adalah hal yang baik, namun aturan-aturan tersebut kadangkala tidak berlaku dan ada kalanya Anda harus mempercayai mata Anda. Ketika kita akan memfoto sebuah objek, gerakkan atau pindahkan kamera dan jelajahi pemandangan sekitarnya. Ketika Anda menemukan sudut potret yang menurut Anda bagus, fotolah dengan segera.

Latih Mata Anda

Lihat dan perhatikan dengan seksama foto yang Anda ambil. Cobalah untuk menemukan kekurangan-kekurangan dan kritiklah hasil foto tersebut. Apakah foto tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan pada saat kita memfoto? Apakah Anda suka composition-nya? Aktivitas peninjauan kembali hasil foto oleh Anda sendiri sangat esensial dalam meningkatkan indra fotografi Anda.

Kenali Kamera Anda

Anda tidak perlu menghafal setiap fitur pada kamera Anda sesegera mungkin. Akan lebih mudah mengingat fitur-fitur Anda dengan perlahan-lahan mencoba fitur-fitur kamera Anda satu-persatu melalui aktivitas fotografi sehari-hari. Analoginya seperti saat kita belajar mengganti persneling saat mengendarai sepeda motor atau mobil.

Jadikan kemampuan mengutak-atik fitur kamera menjadi kebiasaan Anda. Dengan demikian Anda tahu dengan baik fitur-fitur apa yang mesti dipakai pada saat memfoto suatu objek atau pemandangan.

Selalu Bekerja pada Berkas Salinan

Hal ini berlaku untuk era baru fotografi yaitu kamera dijital. Perlu Anda ingat bahwa sebelum Anda membuat foto salinan maka foto yang Anda punya adalah foto satu-satunya yang masih asli. Biasakanlah membuat salinan atas berkas foto yang akan Anda utak-atik. Beberapa perangkat pengolahan/pengorganisasi gambar dijital biasanya menyertakan fitur ini.

sumber

READ MORE - Mengembangkan Skill Fofografi

Jumat, 08 Maret 2013

Selamat Hari Musik Nasional 9 Maret 2013

Selamat Hari Musik Nasional 9 Maret 2013

Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI) menetapkan tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional. Keputusan itu diambil setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Sekretaris Negara RI.
"Ini sudah diputuskan dan nanti Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) yang akan mengukuhkan Hari Musik Nasional ini besok, Sabtu (9/3)," ujar Ketua Umum KCI Dharma Oratmangun di Kantor KCI Pusat, Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (8/3) malam.


Pengukuhan Hari Musik Nasional menjadi penting karena lewat hari tersebut semua insan musik dapat melakukan refleksi secara nasional.


"Memang masih banyak hal yang akan dikerjakan seperti melakukan berbagai pembenahan. Saya kira lewat penetapan Hari Musik Nasional ini, semuanya semakin terkoordinasi," kata Dharma.
Pada perayaan Hari Musik Nasional yang pertama ini, akan ada berbagai kegiatan, yaitu Malam Anugerah Bhakti Indonesia, Festival Musik Pop Etnik Nasional, Workshop Cipta Lagu, dan Menjaring Indie Label.


"Kegiatan ini akan dilakukan sepanjang Maret hingga April. Kami masih menyusun agenda. Adanya penjaringan indie label sebagai bentuk untuk membuat semua pihak merasakan manfaat dari Hari Musik Nasional ini," tegasnya.


Pada Hari Musik Nasional, KCI menegaskan beberapa pokok perhatian dalam dunia hiburan di Indonesia, di antaranya mendesak aparat penegak hukum agar bertindak tegas untuk pemberantasan praktek pelanggaran Hak Cipta berupa pembajakan DVD/VCD/cakram optik, ilegal download, serta pengguna Hak Cipta Lagu di tempat-tempat hiburan.
"KCI juga mendesak untuk menutup tempat hiburan yang melakukan pelanggaran Hak Cipta Lagu tanpa seizin pencipta lagu," tegasnya.


Berdasarkan data KCI, ada 12 ribu rumah karaoke di Indonesia yang melanggar penggunaan Hak Cipta Lagu.


"Dalam setahun, tempat karaoke hanya membayar Rp3,5 juta. Bila dihitung 1 lagu hanya dibayar Rp10. Ini kan sangat tragis," tandasnya. ( Iwan Kurniawan)

Editor: Basuki Eka Purnama

Source:www.metrotvnews.com

READ MORE - Selamat Hari Musik Nasional 9 Maret 2013

Sabtu, 01 September 2012

Panduan 3 Langkah Menghasilkan Uang Melimpah Di Internet Dengan Formula Bisnis SMUO

4

Formula Bisnis SMUO (Sistem Mesin Uang Otomatis) Joko Susilo

Rahasia Tersembunyi Metode Mencari Uang
di Internet Akhirnya Diungkap.

Jika Anda Bisa Mengetik dan Mengakses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang Melimpah dari Internet... Hanya Jika Anda Tahu Caranya!

Klik www.formulabisnis.com/?id=ronaldorozalino

READ MORE - Panduan 3 Langkah Menghasilkan Uang Melimpah Di Internet Dengan Formula Bisnis SMUO

Nikmati Fasiltas nya!!!

JM 83 STUDIO Menyediakan dan menerima pelayanan Jasa: *Kursus Musik Musik : Vokal, Gitar Klasik, Gitar Elektrik, Bass, Keyboard, Biola, Saxophone, Biola, Drum * Sanggar Tari Tari: Tradisional (Kuansing), Tari Entarteimen, Tari Modern * Studio Musik Band (Rental Band) * Recording Audio Video, (Dalam Tahap Proses Pengembangan dan Manajemen, Insya Allah Tahun 2010 ini akan Launching) Menerima * Shooting Video Acara Seperti : Pernikahan Ulang Tahun Hari Besar dll Pembuatan Video Klip Musik * Desain Grafis Gambar Photo Digital * Photo Digital Seperti Acara Pernikahan Ulang Tahun Hari Besar dll Pembuatan Video Klip Musik * Recording Audio Video Silahkan nikmati pelajayan JM 83 STUDIO (Jembatan Merah) yang berada di alamat: Jl. Imam Bonjol No 03 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi Riau (JM 83 STUDIO dan JM MUSIK & SPORT) Jl. Jend, Sudirman No 15 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi Riau (JEMBATAN MERAH) Telp: 0760 561540, 0760 20280, 0760 21158 HP : 08126769812, 081276907999, 08126726258, 08126822952 Ayo Buruan Nikmati Fasilitasnya !!!

Kategori

Profil JM 83 STUDIO